FEATURE-Biografi Chairil Anwar
Feature By Muniri Kayla Nuraini
Tokoh satu ini dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu penyair terhebat yang pernah dimiliki Indonesia. Dia merupakan Penyair Angkatan '45. karya karyanya sudah banyak diterbitkan, Berikut Biografi dan profil Chairil Anwar.
Beliau dilahirkan di Medan, 26 juli 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan.
Kedua ibu bapaknya bercerai, dan ayahnya menikah lagi. selepas perceraian itu, selepas SMA Chairil Anwar mengikut ibunya ke Jakarta. semasa kecil di medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya.
keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil Anwar. dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:
bukan kematian benar yang menusuk kalbu keridhaan menerima segala tiba tak kutahu setinggi itu atas debu dan duka maha tuan bertahta
Setelah neneknya tiada, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. beberapa puisi chairil juga menunjukan kecintaannya pada ibunya.
kehidupan Chairil Anwar
sejak kecil, semangat chairil terkenal kedegilannya. seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil.
menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persainga, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya.
keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.
Rekannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. " kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. semua itu karena kami bertanding di depan para gadis,''
Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar kejar Chairil. dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil.
Namun, kepada gadis Karawang Hapsah, Chairil telah menikahinya.
Chairil Anwar Meninggal Dunia
Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. saat anaknya berumur 7 bualn, Chairil pun menjadi duda. tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 april 1949, Chairil meninggal dunia. ada beberapa versi tentang sakitnya. tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.
Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tpi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh sungguh di dalam menggeluti kesenian. sikap inilah yang membuat anaknya Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, " Saya minta maaf, karena kini saya hidup disuatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar."
Berikut ini adalah salah satu puisi karya chairil anwar yang terkenal berjudul "AKU" karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu-sedan itu
aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari berlari Hingga hilang pedih peri dan aku akan lebih tidak perduli aku mau hidup seribu tahun lagi
Komentar
Posting Komentar